tag:blogger.com,1999:blog-88923726744927424732024-02-07T02:54:13.866-08:00Jurnal EkonomiFokus membahas sistem, hukum, produk, bank, ekonomi dan bisnis islam atau syariah di Indonesia dan juga dunia. Unknownnoreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-61968449648863227722015-12-31T19:49:00.001-08:002015-12-31T19:49:58.626-08:00Sumbangan Pemikiran Ekonomi Islam di Dunia Modern<div class="MsoNormal">
“<i><b>Apa dan bagaimana konsep ekonomi islam memberikan sumbangan
bagi perkembangan institusi ekonomi di dunia modern?</b></i>”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jawaban: Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa
poin penting yang pertama kali perlu dibahas.
Tentu sebelum kita melacak sejarahnya kebelakang, kita perlu melihat
terlebih dahulu apa dan bagaimana perkembangan ekonomi islam saat ini. Saat
ini, ekonomi islam yang berkembang lebih pada upaya ‘Islamisasi’ –dengan
mencoba mensintesa normative statement kedalam descrivtive statement<sup>[1]</sup>–
bukan pengembangan konsep ekonomi yang asli dari Islam. Inilah yang membuat
sebagian ahli ragu untuk memasukan ‘ekonomi islam’ kedalam sebuah disiplin
ilmu.<sup>[2] </sup><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<sup><br /></sup></div>
<div class="MsoNormal">
Perkembangan ekonomi islam saat ini lebih menyentuh pada
sistem ‘perbankan’ dimana ada beberapa bank yang mengadopsi sistem syariah
sebagai upaya untuk menghindari riba. Fenomena ini tentu jelas terlihat bahwa
sumbangan islam pada ‘institusi’ lebih pada revisi dan pengembangan sistem yang
sudah ada. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di berbagai belahan dunia saat ini, ‘bank islam’ atau
islamic bank menjadi salah satu isu yang menarik perhatian. Hal ini juga
terjadi di Indonesia, muncul beberapa bank islam sebagian besar diantara mereka
mengadopsi sistem dual banking. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hal ini terlihat sebagai salah satu upaya ‘islamisasi’ bank.
Memang benar Bank sendiri adalah produk yang dibuat oleh orang barat bukan
islam sesuai dengan sejarah Bank. Pertanyaannya mengapa harus ‘islamisasi’
(bank) yang sudah ada, apakah islam tidak punya lembaga sendiri? Apakah memang
sulit menyaingi lembaga (kafitalis) bank? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, baru kemudian kita coba
lacak sejarahnya. Benar, jika Rasulullah SAW membangun perekonomian melalui
tiga konsep dasar yakni Tauhid, hukum dan kesejahteraan sosial. Ini kemudian
menjadi pedoman yang diadopsi oleh umat islam dalam setiap aktivitas
kehidupannya termasuk dalam muamalah, lebih spesifik lagi dalam perniagaan.
Selain perniagaan ini, hal ini juga bisa diterapkan dalam pembangunan sistem
perekonomian dalam masyarakat baik oleh swasta ataupun pemerintah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ketiga pilar tersebut juga merupakan bagian dari hukum islam
yang harus diimani karena bersumber dari al-qur’an. Selanjutnya, tiga pilar itu
dalam perniagaan diperjelas dengan adanya etika berniaga (bisnis). Etika bisnis
dalam islam bisa diartikan sebagai seperangkat nilai baik, buruk, benar dan
salah dalam prilaku bisnis dengan berpegang pada nilai-nilai yang ada dalam
hukum islam (syariah).<sup>[3]</sup> Setidaknya ada 5 prinsip etika islam yang
harus diterapkan dalam aktivitas bisnis yakni jujur, amanah, tidak berbohong,
tidak berkhianat dan tidak bersumpah palsu.<sup>[4]</sup> Selanjutnya,
menunjukan solidaritas, tidak menipu dan tidak menyembunyikan cacat, tidak menimbun dan tidak menerapkan tarif
tinggi, murah hati dan toleran dan simpati pada agama. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p>Etika itulah yang kemudian banyak diadopsi oleh banyak
pengusaha baik secara pesonal maupun perusahaan. Secara kelembagaan, Bank
memang menjadi institusi ekonomi modern yang sudah banyak mengadopsi sistem
syariah. Adapun kontribusi yang diberikan oleh islam pada institusi Perbankan
berada pada revisi sistem atau bahkan penambahan sistem. Perlu diingat bahwa
bank adalah lembaga yang berpedoman pada aturan bisnis dan pada mulanya muncul
bukan dari islam.<sup>[5]</sup> </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa aturan seperti manajemen bank, itu
murni diadopsi dari sistem bank yang berpedoman pada bisnis. Kita lihat dalam sejarah bahwa islam masuk pada ranah
perbankan dimulai pada 1850 ketika kekaisaran Turki Usmani (Ottoman) terpaksa
harus melakukan peminjaman hutang luar negeri. Inggris dan Francis kemudian
meminta Turki Usmani untuk mengijinkan mereka mendirikan bank di wilayah Tuki
Usmani, dan munculah ‘Ottoman Bank’.<sup>[6]</sup> Bibit-bibit perbankan ini
muncul pasca lahirnya pemikiran atau karya Adam Smith 1776 ‘the Wealth of
Nation’. Apa yang ada dalam buku tersebut pertama-tama mempengaruhi orang-orang
Yahudi (Jewish) di wilayah kekuasaan Turki Usmani sampai muncul lembaga
penukaran uang dan pembayaran pajak. Kemudian ini juga ditandai dengan
munculnya beragam ‘money lender’ yang berbentuk lembaga. Inilah yang menjadi
pemicu perubahan lembaga keuangan dari lembaga ‘kesejahteraan’ menjadi lembaga
‘bisnis’.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari sejak jaman Rasulullah, lembaga keuangan yang ada seperti
baitul maal, al-awkaf dan lainnya lebih berfokus sebagai lembaga penyimpanan
yang berfungsi untuk kesejahteraan rakyat. Namun sejak tahun 1800-an, lembaga
ini terhambat dan yang berkembang adalah lembaga keuangan berbasis bisnis. Kini
islam hadir bukan menghadirkan kembali sistem lembaga murni seperti baitul maal
dan lainnya, namun lebih pada meng-islamkan (islamisasi) lembaga perbankan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Footnote: <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3pt;">
<span style="font-size: 10.0pt;">[1] Muhammad Anas Zarqa. 2003. Islamization of
Economics: The Concept and Methodology. Kuwait: J.KAU: Islamic Econ., Vol. 16,
No. 1, pp.16<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3pt;">
<span style="font-size: 10.0pt;">[2] Volker Nienhouse. 2000. Islamic Economic: Dogma or
Science? at the book of The Islamic World and the West: An Introduction to
Political Cultures and International Relations. Leiden: Kominklijke BRILL. pp.
86<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3pt;">
<sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">[3] </span></sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">Ahmad, Mustaq,
2001. <i>Etika Bisnis dalam Islam</i>.
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3pt;">
<sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">[4] </span></sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">Yusuf bin Ismail
an-Nabhani. 2004. Dalil at-Tujjar ila Akhlaq al-Akhyar. terj oleh Saifudin
Zuhri. Sudah Untung, Masuk Surga Lagi!: Panduan Moral Etis Bisnis Islami.
Bandung: Pustaka Hidayah. pp. 17<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3pt;">
<sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">[5] </span></sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">Abdul Azim
Islahi. 2008. <i>A Study on Muslim Economic
Thinking in the 11th AH / 17th CE Century. </i>Jeddah, Saudi Arabia: King
Abdulaziz University<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3pt;">
<sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">[6] </span></sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt;">Şevket Pamuk.
2010. Institutional Change and the Longevity of the Ottoman Empire, 1500-1800 <i>Journal of Interdisciplinary History </i>hlm
12<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-81616362794388972732015-12-31T19:39:00.001-08:002015-12-31T19:40:03.634-08:00‘Pemain’ Baru Asuransi Syariah Terus Bermunculan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHFKr0vqQDxPX0ilrg_5uC5R_-X61BVBjSEwx2ZRx6P8QPSfMx73svsNicxxE4TuKbYnrdKcqo_AfIfC-Dn5KefTrSma_2_4jorP2w1gP2G_Hex7y-XzhhhfgwNjrM4BjRP8o3QSVxOAyv/s1600/asuransi+syariah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHFKr0vqQDxPX0ilrg_5uC5R_-X61BVBjSEwx2ZRx6P8QPSfMx73svsNicxxE4TuKbYnrdKcqo_AfIfC-Dn5KefTrSma_2_4jorP2w1gP2G_Hex7y-XzhhhfgwNjrM4BjRP8o3QSVxOAyv/s320/asuransi+syariah.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Jakarta – Saat ini, perkembangan ekonomi syariah di beberapa
negara di dunia termasuk Indonesia begitu signifikan. Salah satunya adalah dunia
asuransi syariah kini semakin semarak karena kedatangan banyak pemain dan
produk baru. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di
dunia, Indonesia memiliki pangsa pasar asuransi yang cukup potensial. Namun memang perlu diterapkan dengan baik
kedalam sistem agar menghasilkan sebuah fungsi yang begitu bermanfaat untuk
warganya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sampai Juli 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Industri
asuransi syariah Tanah Air terus kedatangan pemain baru, baik perusahaan
asuransi syariah maupun unit usaha syariah (UUS). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Ada 51 pemain di industri asuransi syariah kita,” tulis OJK
dalam press release-nya beberapa waktu lalu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain itu, pasar asuransi syariah Indonesia makin
menggeliat tak hanya dengan kedatangan pemain anyar namun juga ada banyak produk-produk
baru juga meramaikan pasar asuransi berbasis syariah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti dilansir Kontan, (28/12/15), salah satu yang
meluncurkan produk terbaru adalah PT Sun Life Financial Indonesia yakni
meluncurkan dua produk baru tahun ini: Asuransi Brilliance Amanah dan Asuransi
Brilliance Hasanah Fortune Plus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memang
asuransi syariah yang harus dimaksimalkan di negeri ini ketimbang asuransi
konvensial,” kata Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dia menjelaskan bahwa asuransi syariah menawarkan
prinsip-prinsip yang sesuai budaya masyarakat Indonesia yaitu <i>sharing of risk</i>. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
“Tidak seperti asuransi konvensional yang sistemnya adalah
alih risiko dari peserta kepada perusahaan asuransi,” jelasnya. (cs)<o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-8257300669944168592015-11-17T00:09:00.000-08:002015-11-17T00:09:29.213-08:00Wow! Klaim Asuransi Syariah Capai Rp.2 Triliun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMRKj6yk3_D1NmZMzd7jm54MOqsyonEv5DsTwyxvfzEOLKa3XiiIdaCl-iHy1cyE4CRxiqR4Ek17Ir6cH7eY5RHcV1dKI0p1y7N_MCYjUZXvo7RGLG-sgIi085vbuXY99PFXHPVvL7ttKk/s1600/asuransi+syariah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMRKj6yk3_D1NmZMzd7jm54MOqsyonEv5DsTwyxvfzEOLKa3XiiIdaCl-iHy1cyE4CRxiqR4Ek17Ir6cH7eY5RHcV1dKI0p1y7N_MCYjUZXvo7RGLG-sgIi085vbuXY99PFXHPVvL7ttKk/s320/asuransi+syariah.jpg" width="320" /></a></div>
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi syariah di indonesia memang bergerak cepat. Sampai akhir bulan Agustus tahun ini, tren kenaikan klaim yang lebih tinggi. Ini menujukan jika premi yang bayarkanpun terus meningkat.<br />
<br />
Berdasarkan catatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun ini (dari Janurai - Agustus 2015), para pelaku asuransi syariah mengaku telah membayar klaim dan manfaat lebih dari Rp 2 triliun. Tentu angka ini naik 14,5% dibanding periode tahun 2014 lalu.<br />
<br />
Namun meski demikian, seperti dilansir Kontan, rasio pertumbuhan klaim ini lebih tinggi dibanding premi yang dikumpulkan dalam rentang waktu tersebut. Pada rentang waktu itu, asuransi syariah hanya mencatat pertumbuhan premi sebesar 13,8% saja.<br />
<br />
Menurut OJK, klaim sampai Agustus kemarin menurun cukup besar dibanding posisi di akhir semester pertama lalu. Pada saat itu, pertumbuhan klaim mencapai 22% secara year on year. Diketahui bahwa asuransi jiwa syariah membayar klaim dan manfaat sebesar Rp 1,7 triliun per Agustus 2015, sedangkan perusahaan asuransi umum syariah membayar sebesar Rp 348 miliar klaim.<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-18744491934873896422015-11-16T03:03:00.001-08:002015-11-16T03:03:10.806-08:00Potensi Pariwisata Syariah Indonesia Cukup Besar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYh4NezbqOh5Lk_3ac3XbVQOvYHoYdijTebFge94Rnh5-B11GoG8VWUTLxmIbR2ilylctS_vH2bW2753vNZlFqLZw8LtIsfHduOZBo3LKJJFTrtMHCjjk4tQdn0YduvAYignMfclrbiA1r/s1600/wisata+syariah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYh4NezbqOh5Lk_3ac3XbVQOvYHoYdijTebFge94Rnh5-B11GoG8VWUTLxmIbR2ilylctS_vH2bW2753vNZlFqLZw8LtIsfHduOZBo3LKJJFTrtMHCjjk4tQdn0YduvAYignMfclrbiA1r/s320/wisata+syariah.jpg" width="320" /></a></div>
Jakarta – Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar untuk dikembangkan termasuk Industri pariwisata syariah. Apalagi kebanyakan warga indonesia adalah masyarakat yang beragama islam (Muslim).<br />
<br />
Benny Siswanto, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Surabaya mengatakan bahwa minat terhadap wisata syariah harus direspons dengan pengembangan usaha wisata syariah di Indonesia.<br />
“Sehingga dapat turut menggerakkan perekonomian nasional," kata Benny di Surabaya, beberapa waktu lalu, seperti dilansir PRonline.<br />
<br />
Dia mengakui jika industri pariwisata syariah dunia saat ini semakin meningkat, seperti di negara-negara seperti Turki dan Malaysia sebagai pengembang industri pariwisata.<br />
<br />
“Di Indonesia, menurut catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ada 13 provinsi yang sudah siap sebagai destinasi wisata syariah,” ujarnya.<br />
<br />
Adapun ke-13 provinsi tersebut yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.<br />
<br />
“Pengetahuan para pengusaha dan perbankan mengenai usaha wisata kategori syariah serta potensi pengembangan wisata syariah, diharapkan sektor ini pun akan lebih cepat berkembang,” harapnya.<br />
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-70859386840973902232015-11-16T00:14:00.002-08:002015-11-16T00:14:44.632-08:00Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu2dKcymMu1B7JNzrM9poFzqHXdw1eVicbBqXPvhd-qB0VVj1DtgzZ5pqJ-rsjBlMVmpBjX-dQe_Jf2o1tOMIz4kYe_f9Z0z37nF0PmpLJolTwLBXV8GyIPWagF7td7OJzbf0VFCJIzViP/s1600/ibn_taimiyah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu2dKcymMu1B7JNzrM9poFzqHXdw1eVicbBqXPvhd-qB0VVj1DtgzZ5pqJ-rsjBlMVmpBjX-dQe_Jf2o1tOMIz4kYe_f9Z0z37nF0PmpLJolTwLBXV8GyIPWagF7td7OJzbf0VFCJIzViP/s320/ibn_taimiyah.jpg" width="215" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-47711599263597374512015-11-16T00:13:00.002-08:002015-11-16T00:13:41.268-08:00Bung Hatta dan Ekonomi Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGgFSaWs4e1IhVdMhdf4ghn3j_vbrgVPkLAFs8yOB_j7_JhMJrdYt1pHK_fX0UscbWWWDHcJvXmnk_2zNSeygL1OXes3LZklaUKNKGMJvzzwvvP7iAex5ijNOTBh7FrUbOs2et8xFhtbMs/s1600/bung+hatta+dan+ekonomi+islam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGgFSaWs4e1IhVdMhdf4ghn3j_vbrgVPkLAFs8yOB_j7_JhMJrdYt1pHK_fX0UscbWWWDHcJvXmnk_2zNSeygL1OXes3LZklaUKNKGMJvzzwvvP7iAex5ijNOTBh7FrUbOs2et8xFhtbMs/s320/bung+hatta+dan+ekonomi+islam.jpg" width="213" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-67974150939637510072015-09-11T04:37:00.000-07:002015-09-11T04:42:32.678-07:00Bank Syariah Tetap Aman Meski Dollar Rp16 ribu per USD<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRskSZrHK6FraomfC8WDffUEoOm7NX4idJTuxWUeP4_g15xWwe4lO9NsbHMB4ynS7GuF2bgkkg0EuCT11F80Kp3pagUm9-6Zha81RN6w8KcS4VNa4kg3RcQiKgxfWY36s1usmEv_K591E6/s1600/Islamic-Bank.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRskSZrHK6FraomfC8WDffUEoOm7NX4idJTuxWUeP4_g15xWwe4lO9NsbHMB4ynS7GuF2bgkkg0EuCT11F80Kp3pagUm9-6Zha81RN6w8KcS4VNa4kg3RcQiKgxfWY36s1usmEv_K591E6/s320/Islamic-Bank.jpg" width="320" /></a></div>
Jakarta – Meski dollar terus naik bahkan jika sampai level Rp16 ribu per USD, perbankan syariah masih dalam kondisi aman. Hal itu terbukti dari hasil uji skenario kekuatan modal (stress test) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri perbankan syariah.<br /><br />“Kondisi perbankan syariah masih aman jika nilai tukar rupiah terpuruk hingga mencapai level Rp16 ribu per USD,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya Effendi Siregar, seperti dikutip MetrotvNews, 11/09. <br /><br />Menurut Effendi, stress test tersebut membuat perbankan syariah harus menyiapkan langkah strategis guna mengantisipasi pergerakan rupiah.<br /><br />"Pokoknya sementara amanlah bank syariah,” jelasnya.<br /><br />Pokoknya, kata Effendi, semua masih under control dan dia berharap mudah-mudahan tidak terjadi nilai tukar rupiah terhadap USD capai Rp16 ribu.<br /><br />Diketahui, pergerakan rupiah pada pembukaan terus menguat ke posisi Rp14.298 per USD jika dibandingkan sebelumnya yang di level Rp14.332 per USD. (cs)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-71387795153668312722015-08-15T00:13:00.002-07:002015-11-16T00:12:35.426-08:00The Crisis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4le405C_i3OURXrQa-me0XJdqwP2lJUchYnU9jTSWlb4vXYs0-7X-UqrdRhtyoc0z6PTPmKrU7VN8hBpg3xBe34DLrUipT5eiAM2hSlDRIiX9T5kDm3wX4oFm-0P6D0tE8e74iI0X0xJW/s1600/The+Crisis.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4le405C_i3OURXrQa-me0XJdqwP2lJUchYnU9jTSWlb4vXYs0-7X-UqrdRhtyoc0z6PTPmKrU7VN8hBpg3xBe34DLrUipT5eiAM2hSlDRIiX9T5kDm3wX4oFm-0P6D0tE8e74iI0X0xJW/s320/The+Crisis.png" width="210" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-22516148135272653572015-08-15T00:13:00.001-07:002015-08-15T00:14:55.481-07:00Sistem Ekonomi Islam Kian Diminati Barat<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeMV3MeCLKecMMWot0w5E33Ly0A0dgzPF02Ir_VNu6QfyWfoAanPl5JlrD6CJ64fPajXhD7rSMwuJ17ZyZGD31y8xN0M9ydfyXgnyFGDkRN-WfpLHgk0vNAkW0p-q_rM7-ZIqZbJol_glA/s1600/pejabat+inggris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeMV3MeCLKecMMWot0w5E33Ly0A0dgzPF02Ir_VNu6QfyWfoAanPl5JlrD6CJ64fPajXhD7rSMwuJ17ZyZGD31y8xN0M9ydfyXgnyFGDkRN-WfpLHgk0vNAkW0p-q_rM7-ZIqZbJol_glA/s320/pejabat+inggris.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">foto: int</td></tr>
</tbody></table>
Jakarta (JEI) – Dosen Bahrain Institute of Islamic Banking and Finance, Dr. Ugi Suharto mengatakan bahwa sebagian orang Barat sering phobia ketika mendengar kata ‘islam’. Namun, kini Barat tertarik apalagi dengan Ekonomi Islam atau sistem keuangan Islam.<br /><br />“Kata Islam ditakuti Barat, tapi jika disebut Islamic Economy atau Islamic Finance mereka tidak takut”, ujar Dr. Ugi seperti dilansir Hidayatullah.<br /><br />Menurut Dr. Ugi, konsep keuangan Islam sudah mulai banyak dipelajari umat Islam dan Barat, bahkan banyak sarjana Barat yang tertarik mempraktikkan. Konsep keuangan Islam diminati karena berdasarkan konsep yang kerugiannya minim.<br /><br />“Maka, ini merupakan wasilah dakwah kita kepada non-Muslim,” ujarnya.<br /><br />Selain itu, kata Dr. Ugi, masa depan ekonomi Islam saat ini cukup bagus sementara dunia tidak pernah dengan istilah ‘ekonomi Kristen’.<br /><br />“Kita lihat tidak pernah dengar ekonomi Kristen, ekonomi Budha. Tapi yang ada ekonomi Islam yang sudah diakui dunia,” tambahnya. (aK)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-63086184862569299262015-08-14T04:07:00.000-07:002015-11-16T00:04:55.512-08:00Evaluasi Kesalahan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEVYVOvPVzgCOlE8MDvsdGLVsBJKj4y8jx9ufXck8jTXthTBlOCY3LshYgSTR7aaIG2LuKhNHkazhyphenhyphenpYE2_PvmdhC6lqgY_6Dk1vu_vh3tPMPr99DbSmQNSRD-Wknmj9gT6Otc_LarwBa/s1600/karya+ilmiah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEVYVOvPVzgCOlE8MDvsdGLVsBJKj4y8jx9ufXck8jTXthTBlOCY3LshYgSTR7aaIG2LuKhNHkazhyphenhyphenpYE2_PvmdhC6lqgY_6Dk1vu_vh3tPMPr99DbSmQNSRD-Wknmj9gT6Otc_LarwBa/s320/karya+ilmiah.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">logo: int</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
Tulisan ini dibuat atas hasil pra-perkuliahan yang diikuti
oleh penulis di Program Magister Ekonomi Syariah, Pascasarjana UIN SGD Bandung.
Ini merupakan catatan pertama pra perkuliahan yang disampaikan oleh DR.Yadi
Januari, MA yang juga sekaligus sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Syariah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pemaparannya, kali ini dia menyampaikan mengenai
kesalahan umum yang dilakukan mahasiswa khususnya di Ekonomi Syariah prihal
pembuatan karya ilmiah baik, makalah ataupun thesis. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurutnya, ada beberapa kesalahan umum yang sering
dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis karya ilmiah, diantaranya:</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Sistematika</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Kualitas dan kuantitas Referensi</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>copy paste</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>tidak memperhatikan kaidah dan </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>belum menggunakan bahasa ilmiah</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-61314632624569111392015-08-13T01:58:00.003-07:002015-11-16T00:06:06.039-08:00Rusia(pun) Beralih ke Sistem Ekonomi Syariah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg34jvLFVS6e4HszAFtIyftWTWGx6DzOH5BYoWB7uCeHk0Sp4uxn8WzC3aebvrtPFsfwr80rzzDQRuP07XNN-jKTzxJi2Snq-VhS14h55TFmdKkW4QHJ2iC8fKhMugnfP52X-SeYyWuBk8P/s1600/ekonomi+rusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg34jvLFVS6e4HszAFtIyftWTWGx6DzOH5BYoWB7uCeHk0Sp4uxn8WzC3aebvrtPFsfwr80rzzDQRuP07XNN-jKTzxJi2Snq-VhS14h55TFmdKkW4QHJ2iC8fKhMugnfP52X-SeYyWuBk8P/s320/ekonomi+rusia.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: #0000ee;">Moskow – Rusia mencoba untuk menemukan solusi inovatif untuk krisis keuangan yang sedang berlangsung. Baru-baru ini, Majelis Perdagangan dan Industri Rusia menyepakati untuk memberlakukan Sistem Keuangan Ortodoks (OFS). </span><br />
<span style="color: #0000ee;"><br />OFS ini merupakan sebuah tradisi hukum dan bisnis di Rusia yang mana sistem tersebut diperkirakan Rusia dapat mengurangi ketergantungan terhadap perbankan Barat. Sistem tersebut menyerupai sistem keuangan syariah.</span><br />
<span style="color: #0000ee;"><br />Rusia sudah melewati masa puncak harapan negatif tersebut, yaitu pada kuartal tahun pertama yang menunjukkan lonjakan kebangkrutan yang melejit. Berupaya dilakukan untuk mengusahakan tindakan-tindakan anti krisis pada akhir tahun untuk menyelamatkan perekonomian negaranya salah satunya dengan sistem ini.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-34323636062223693602015-08-12T22:16:00.000-07:002015-11-16T00:02:32.511-08:00Sistem Perhitungan Perbankan Syariah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuToq8ztJE1KXPjaPK-SrjaXge-1_XFY4ttF_eXACJ5oyHox4qa9xohanx-20mw1Z7HG8CZ3d-UJP0NMrkxraupv2h9gPd4Pwp5lkHmctb9b2ATzEhbi3gB8KgzhOI0rFgmEHHRUgh93VJ/s1600/akuntansi-syariah-1-638.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuToq8ztJE1KXPjaPK-SrjaXge-1_XFY4ttF_eXACJ5oyHox4qa9xohanx-20mw1Z7HG8CZ3d-UJP0NMrkxraupv2h9gPd4Pwp5lkHmctb9b2ATzEhbi3gB8KgzhOI0rFgmEHHRUgh93VJ/s320/akuntansi-syariah-1-638.jpg" width="320" /></a></div>
Menurut Sudarsono (Dumairi, 1992), Bank Syariah adalah lembaga keuangan negara yang memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah atau islam. Dalam UU No.21 tahun 2008 Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prisnsip syariah dan menurut jenisnya bank syariah terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah) dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah).<br />
<br />
Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan bank syariah yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian yang dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariat islam.<br />
<br />
Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda dengan bank konvensional. Dalam bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi apapun. Bank syariah tidak mengenal yang namanya sistem bunga, baik itu bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah.<br />
<br />
Konsep utama dalam bank syariah adalah sistem bagi hasil yang terbagi kepada dua sistem, yaitu; pertama. Profit Sharing yaitu sistem bagi hasil yang didasarkan pada hasil bersih dari pendapatan yang diterima atas kerjasama usaha, setelah dilakukan pengurangan-pengurangan atas beban biaya selama proses usaha tersebut. Kedua. Revenue Sharing adalah sistem bagi hasil yang didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-32742977208054016302015-08-12T21:58:00.000-07:002015-11-16T00:06:24.904-08:00Beragam Persepsi Terhadap Bank Syariah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTWHySzRC8nu_d2oiPd4gCLCsqB6iLM4F-E4IJG4JRMg9m3Q1fDKOMwOZemLNQTBWyoLstdyZKrqAONymUHUHuijtRe8oMfm2iCsFElp3j8Fhjhp7oYXEtPCf9Zvvb3tZziUcDiak_jQTG/s1600/ekonomi+pembangunan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTWHySzRC8nu_d2oiPd4gCLCsqB6iLM4F-E4IJG4JRMg9m3Q1fDKOMwOZemLNQTBWyoLstdyZKrqAONymUHUHuijtRe8oMfm2iCsFElp3j8Fhjhp7oYXEtPCf9Zvvb3tZziUcDiak_jQTG/s400/ekonomi+pembangunan.png" width="400" /></a></div>
Selama ini, masih sering terdengar nada sinisme dari masyarakat khususnya di indonesia terhadap perbankan syariah. Sebagian masyarakat berpendapat jika bank syariah dengan sistem bagi hasilnya tidak memberikan kepastian pendapatan sebagaimana ‘bunga’ bank konvensional memberikan kepastian pendapatan. Bahkan sebagian umat Islam dengan menyebut bank syariah hanya mengeksploitir rasa sentiment keagamaan saja.<br />
<br />
Beragam persepsi tersebut kemudian berpengaruh pada preferensi mereka untuk memutuskan bergabung dengan bank syariah. Masih banyak warga yang masih enggan bergabung dengan lembaga keuangan perbankan syariah. Padahal hal itu dikarenakan kurangnya pemahaman mereka tentang bank syariah secara menyeluruh. <br />
Bank syariah merupakan bagian dari lembaga ekonomi yang menggunakan sistem syariah atau ekonomi syariah. Ekonomi syari’ah sendiri merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang kita simpulkan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan di atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai dengan tiap lingkungan dan masa. Selain itu, sistem ekonomi syariah sendiri memiliki prinsif-prinsif islami yang menjadi dasar perasional didalamnya seperti prinsif tauhid, khilafah, pengharaman riba, dan lainnya. <br />
<br />
Sementara itu, Bank syariah di Indonesia lahir sejak 1992. Bank syariah pertama di Indonesia ialah Bank Muamalat Indonesia. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia masih tergolong stagnan pada tahun 1992 hingga 1999. Namun sejak adanya krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahuan 1997 dan 1998, maka para bankir melihat banwa Bank Muamalat Indonesia (BMI) tidak terlalu terkena dampak krisis moneter. <br />
<br />
Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda dengan bank konvensional. Dalam bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi apapun. Bank syariah tidak mengenal yang namanya sistem bunga, baik itu bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah.<br />
<br />
Dalam perkembangannya, ada banyak faktor yang menyebabkan bank dengan sistem syariah ini belum bisa berkembang secara signifikan. Karenanya, perlu beberapa strategi yang harus dilakukan oleh pihak bank dalam menjaring nasabahnya. Setidaknya, ada empat strategi yang perlu dilakukan oleh bank syariah ini diantaranya sumber daya insani (SDI) yang berkualitas, ekpansi segmen pasar, akselerasi produk dan penggunaan teknologi informasi. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-52023601831773648652015-08-12T21:47:00.002-07:002015-08-12T21:47:52.592-07:00Strategy Pengembangan Perbankan Syari’ah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOv79f76UNYWOtL-Ljqelkg7vQo7a7mR5qdWE3g1Iwv8qBu7_VHz3S4wDyUdCdjCdi28c690pSXMcxSjJD07ORfeQ5J7aIJvKvX3lQUqpQ36boJw7L_9uDrV_ZQh8DXCKWEQpehfdcOPPL/s1600/manajemen+syariah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOv79f76UNYWOtL-Ljqelkg7vQo7a7mR5qdWE3g1Iwv8qBu7_VHz3S4wDyUdCdjCdi28c690pSXMcxSjJD07ORfeQ5J7aIJvKvX3lQUqpQ36boJw7L_9uDrV_ZQh8DXCKWEQpehfdcOPPL/s320/manajemen+syariah.jpg" width="320" /></a></div>
Saat ini, perkembangan perbankan di Indonesia mengalami peningkatan yang di dukung dengan pengoperasian sistem dual banking. Dual banking yaitu penggunaan dua sistem yang berdampingan antara perbankan konvensional dengan perbankan syari`ah. Perkembangan perbankan syari`ah perlu memfokuskan kepada kepuasan yang dirasakan konsumen, namun dalam perkembangannnya terdapat hambatan dalam proses sosialisasi dan pendidikan tentang sistem ekonomi Islam.<br />Perkembangan produk bank syariah merupakan strategi yang baik untuk menarik nasabah, namun sebaiknya penelitian ini dilengkapi dengan variabel sosialisasi terhadap perkembangan produk bank syariah tersebut. Perkembangan bank syari`ah untuk masa depan perlu memfokuskan pada aspek yang menjadi pertimbangan mengenai sistem bank syari`ah. <br />Menurut Dicky (2014), setidaknya ada empat strategi khusus yang bisa dilakukan bank syariah dalam upaya mengembangkan daya saing di era globalisasi. <br /><br />• Membentuk SDI Berkualitas<br />Hal ini merupakan peluang yang sangat prospektif, sekaligus merupakan tantangan bagi kalangan akademisi dan dunia pendidikan untuk menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas yang ahli di bidang ekonomi syari’ah, bukan karbitan seperti yang banyak terjadi selama ini.<br /><br />• Ekspansi Segmen Pasar Bank Syariah<br />Disadari atau tidak, segmentasi pasar perbankan syariah di Indonesia masih terfokus kepada masyarakat muslim saja. Padahal universalitas ekonomi Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja. Hal yang paling penting adalah bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim saja, tetapi non-muslim pun bisa menikmatinya.<br /><br />• Akselerasi Produk Perbankan Syariah<br />Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah. Bank syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional.rogram ini menjadi keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional lebih terlihat jelas.<br />• Penggunaan sistem IT modern<br />Dukungan sistem IT yang modern sangat mendukung peningkatan daya saing bank syariah secara nasional. Kebanyakan nasabah memilih bank karena adanya kemudahan bertransaksi, misalkan adanya ATM yang tersebar di seluruh dunia. Di indonesia sendiri, hal ini akan menjadi cara yang tepat yang bisa diaplikasikan dalam menjaring nasabah.<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-57736472253138303582015-08-12T21:28:00.000-07:002015-11-16T00:08:17.382-08:00Sejarah Perbankan Syariah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipHyCCSlTSTlNDMITXTdEaW1rJQRhk1BajRArQthzsKzGtGPREF8lg8FQTFsieO_QWaEZU2BFCNmXFyujIFNJqnqlZfjXSnu-54hvpq9fjutrxhycaN0rM81ZOAVYGw5gUQBSOJIkEJymr/s1600/sejarah+bank+syariah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipHyCCSlTSTlNDMITXTdEaW1rJQRhk1BajRArQthzsKzGtGPREF8lg8FQTFsieO_QWaEZU2BFCNmXFyujIFNJqnqlZfjXSnu-54hvpq9fjutrxhycaN0rM81ZOAVYGw5gUQBSOJIkEJymr/s400/sejarah+bank+syariah.jpg" width="400" /></a></div>
Berdasarkan sejarah, lahirnya perbankan syariah ini ditandai dengan beroperasinya Mit Ghamr Local Saving Bank di Kairo, Mesir pada tahun 1963. Sementara di Indonesia sendiri, ditandai dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan merupakan bank pertama yang menerapkan sistem bagi hasil pada tahun 1992.<br />
<br />
Perbankan Syariah berkembang pesat terutama sejak ditetapkannya dasar-dasar hukum operasional tentang perbankan melalui UU No 7 tahun 1992, yang kemudian dirubah dalam Undang-Undang No 10 tahun 1998. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1998 dan memporak porandakan sendi sendi perekonomian sehingga menyebabkan tingkat suku bunga dan inflasi tinggi, Bank Muamalat sebagai Bank Syariah merupakan satu-satunya bank yang mampu bertahan dari badai tersebut, sementara bank-bank konvensional yang terkena likuidasi. Dari sanalah banyak pihak percaya bahwa keberadaan bank syariah ini cukup menjadi solusi di tengah bank konvensional yang terus dibayang-bayangi likuidasi.<br />
<br />
Dalam Undang-Undang No 10 tahun 1998, ruang gerak bank Syariah semakin luas dimana di dalamnya dikelaskan bahwa dalam perbankan Indonesia dikenal sistem (dual banking sistem), yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan Syariah. Atas dasar itulah, kini banyak bank konvensional yang juga mengadopsi sistem perbankan syariah diantaranya ada bank Mandiri syariah, Bank BRI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Mandiri Syariah, Bank Niaga Syariah dan lainnya. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-56198116365084499122015-08-12T21:14:00.001-07:002015-11-16T00:02:07.278-08:00OJK: Perbankan Syariah Berkembang Pesat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ4syCgNFdVSwMW_G1w0kB5XlZvzbyXjG3kOmX7AZ5LZ5qwr5mIr31jizxnABRFyk-VmU7ys3iBmpcdbrLhMP3YvUN9bS7AW8gumlIqOKY0c4w2jnXoXH2XORSYqk3fHCf6H5zAlLAV-uq/s1600/Muliaman+D+Hadad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ4syCgNFdVSwMW_G1w0kB5XlZvzbyXjG3kOmX7AZ5LZ5qwr5mIr31jizxnABRFyk-VmU7ys3iBmpcdbrLhMP3YvUN9bS7AW8gumlIqOKY0c4w2jnXoXH2XORSYqk3fHCf6H5zAlLAV-uq/s400/Muliaman+D+Hadad.jpg" width="400" /></a></div>
Jakarta – Saat ini, Industri perbankan syariah sudah mulai diterima masyarakat. Bahkan berdasarkan catatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perkembangannya cukup signifikan. <br />
<br />
“Perkembangan indusri perbankan syariah selama 5 tahun ini sebesar 13 juta nasabah,” ucap Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad.<br />
<br />
Dia menjelaskan peningkatan perbankan syariah merata di berbagai sektor di industri perbankan syariah yang ditawarkan.<br />
<br />
“Sangat cepat selama 5 tahun suda ada 13 juta nasabah di industri perbankan syariah,” ucap Muliaman.<br />
<br />
Menurutnya, Industri ini bukan hanya perbankan syariah, tapi pasar modal syariah, asusransi syariah, pembiayaan sayriah, pegadain syariah.<br />
<br />
“Di era teknologi gencarnya pemberitaan tentang ekonomi islam pada umumnya, perbankan syariah khusunya juga sangat berpengaruh pada perkembangan perbankan syariah,”jelasnya. (as)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8892372674492742473.post-82549080218247358872015-08-12T21:01:00.000-07:002015-11-16T00:05:44.982-08:00Sekilas Tentang Bank Syariah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeIlB1uCZpR0t2rrbW7chR4w1u9u8wC8A5rnfVs-uZH9CSan6LD6t7Xzf9W84ZBTo9iU0RUm40qwBF5ggXp23kMSAQd0OHpbjPAzYh1OMpG7uCzqSGLVBpRrq0tAOPZUx3cz-n3787d0t/s1600/bank-syariah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeIlB1uCZpR0t2rrbW7chR4w1u9u8wC8A5rnfVs-uZH9CSan6LD6t7Xzf9W84ZBTo9iU0RUm40qwBF5ggXp23kMSAQd0OHpbjPAzYh1OMpG7uCzqSGLVBpRrq0tAOPZUx3cz-n3787d0t/s400/bank-syariah.jpg" width="400" /></a></div>
Bukan rahasia lagi jika sebagian besar penduduk Republik Indonesia (RI) adalah beragama Islam. Namun meski demikian keislaman tersebut belum sepenuhnya dijalankan secara menyeluruh (kaffah). Salah satunya bisa dilihat dari banyaknya penduduk muslim indonesia yang menggunakan jasa perbankan konvensional dibanding dengan perbankan dan lembaga keuangan syariah.<br />
<br />
Padahal, keberadaan lembaga syariah seperti perbankan hadir sebagai solusi bagi perekonomian yang bukan saja untuk warga yang beragama islam, namun bisa menjadi rahmatan alamin bagi penduduk agama lainnya.<br />
<br />
Kehadiran bank syariah (Ismail, 2013) adalah sebagai bentuk implementasi dari perekonomian islam yang berlandaskan etika, dengan dasar al Qur’an dan Hadist. Unknownnoreply@blogger.com0